Prediksi Ratu Gelap
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Buku Sejarah Gelap Raja dan Ratu Eropa ini menawarkan potret menakjubkan dari sisi gelap monarki Eropa dimana terdapat kisah-kisah penuh skandal, misteri, dan tipuan. Buku ini mengupas semua kemewahan itu untuk menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di dalam koridor istana, kamar tidur, dan penjara-penjara bawah tanah dari kerajaan-kerajaan di Eropa sejak awal abad pertengahan hingga masa kini. Saya akan membahas ringkasan buku ini per bab, yang pertama (bab 1) yaitu sejarah gelap Raja Philip IV dari Prancis dan para ksatria Templar. Philip IV yang dijuluki si kuning langsat, menjadi Raja Prancis pada tahun 1285, ia memberikan tuduhan-tuduhan yang sepenuhnya direkayasa yang sudah dirancang untuk musuh bebuyutan nya Sang pemimpin besar Jacques de Molai yaitu dakwaan-dakwaan yang mencakup penyangkalan terhadap kristus dan para muridnya, penghujatan, serta praktik-praktik sodomi dan homoseksual yang dikatakan merupakan hal yang lazim di dalam ordo yang lebih dikenal dengan nama Para Ksatria Templar. De Molai yang saat itu sudah berusia 7 tahun yang pada masa itu sudah dianggap sebagai usia tua yang ekstrem. Ia merasa sangat malu karena mengaku melakukan sejumlah tuduhan yang diberikan kepadanya akibat ketakutan akan penderitaan yang disebabkan oleh siksaan dan kematian dengan dibakar di tiang sula. Namun kali ini ia menemukan keberanian laten dan, meskipun paham akan konsekuensi-konsekuensinya, ia memutuskan untuk menarik kembali pengakuannya. Beberapa jam setelah sang pemimpin besar menarik pengakuannya, ia dan de Charnay dibawa ke Ile-des-javaux, sebuah pulau kecil di sungai Seine yang terletak antara taman-taman kerajaan dan biara Saint-Augustin. Kedua pria ini diikat pada tiang sula, kayu-kayu yang ditumpuk dibawah mereka dinyalakan dan mereka dibakar sampai mati.